Friday, May 17, 2013

Makalah manajemen kependidikan



BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
            Banyaknya generasi – generasi muda yang telah mengenal teknologi canggih yang semakin luas di jaman sekarang dan semakin berkembangnya berbagai ilmu, membuat kita mudah mengakses setiap hal baru yang terjadi di seluruh dunia. Seiring berkembangnya teknologi mukhtahir yang muncul di era globalisasi ini , semakin cepat kita mendapatkan informasi tentang ilmu – ilmu yang sudah berkembang pesat .
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju sangat cepat, sangat cepat pula merupabah pola pikir masyarakat, hal ini mengakibatkan program pendidikan dan pengajaran lebih ketinggalan bila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat, hal ini merupakan tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan agar tidak statis dalam menambah wawasan dari berpikir dinamis untuk menghasilkan tamatan yang berkualitas. Berbagai ilmu telah berkembang untuk menyesuaikan jaman , seperti ilmu ekonomi mengenai management yang berkembang pesat . Perkembangan ilmu management yang ada sesuai dengan perkembangan Negara kita, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yg semakin berkembang dan semakin ingin menuju kategori negara maju . Keberadaan ilmu management sangat bermanfaat bagi para pemuda karena di dalam ilmu management terdapat ilmu yang dapat diimplikasikan dalam kehidupan masyarakat atau sehari – hari .  Oleh karena itu Management sangat dibutuhkan tidak hanya di perusahaan saja tetapi juga didunia pendidikan.
            Sering kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara kita tidak mengetahui pengertian manajemen pendidikan, fungsi dari management pendidikan itu sendiri apa, dan apa sajakah unsure-unsur yang terksndung di dalam manajemen pendidikan. Banyak orang bertanya – tanya tentang hal itu ,namun dengan berkembangnya tekhnologi dan berkembangnya Internet di Negara kita , kita dapat langsung mengetahui perkembangan management dengan mudah. Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis akan memberikan pemaparan dan penjelasan mengenai pengertian, fungsi dan unsure manajemen pendidikan.

I.2. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis akan membahas mengenai:
1.      Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Pendidikan?
2.      Bagaimanakah fungsi Manajemen Pendidikan?
3.      Bagaimanakah Unsur Manajemen Pendidikan?

I.3. Tujuan
            Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen pengampu.
2.      Memberikan penjelasan mengenai pengertian Manajemen Pendidikan.
3.      Memberikan penjelasan mengenai fungsi Manajemen Pendidikan.
4.      Memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur yang terkandung di dalam Manajemen Pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

II. 1. Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relatif masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang belum mengenal. Istilah lama yang sering digunakan adalah ‘administrasi’. Untuk memperjelas pengertian manajemen, tampaknya perlu ada penjelasan lain yang lebih bervariasi mengenai makna manajemen.

II. 1. 1. Pengertian Manajemen
            Manajemen berasal dari kata “manus” yang berarti “tangan”, berarti menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
Manajemen adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Definisi lain dari manajemen yang lebih lengkap sebagaimana dikemukakan oleh Mulyani A. Nurhadi adalah sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.        
Pendapat Pakar tentang Manajemen
No
Pengertian manajemen
Pendapat
1.
The most comporehensive definition views manajemen as an integrating process by which authorized individual create, maintain, and operate an organization in the selection an accomplishment of it’s aims
(Lester Robert Bittel (Ed), 1978 : 640)
2.
Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu
(Prajudi Atmosudirdjo,1982 : 124)
3.
Manajemen is the use of people and other resources to accomplish objective
( Boone& Kurtz. 1984 : 4)
4.
.. manajemen-the function of getting things done through people
(Harold Koontz, Cyril O’Donnel:3)
5.
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain
(George R. Terry, 1986:4)
6.
Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi
(Sondang P. Siagian. 1997 : 5)
7.
Manajemen is the process of efficiently achieving the objectives of the organization with and through people
De Cenzo&Robbin
1999:5
Selanjutnya untuk memperoleh wawasan yang lebih luas, di sini dikutipkan lagi beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen dari sumber-sumber lain sebagai berikut :
  1. Menurut Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
  2. Menurut Pariata Westra, manajemen adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
  3. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas, manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Ilmu Manajemen sebagai “ilmu yang mempelajari proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain”. (George R. Terry, Ph.D)
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting, yaitu: (a). usaha kerjasama, (b). oleh dua orang atau lebih, dan (c) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian tersebut sudah menunjukkan adanya gerak, yaitu usaha kerjasama, personil yang melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur tersebut, yaitu gerak, orang, dan arah dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam sebuah organisasi, bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa management merupakan ilmu yang mengatur, mengendalikan, megkoordinasi dan menggerakkan segala sesuatu atau sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu ataupun mencapai sesuatu menjadi seperti yang diinginkan secara efektif dan efisien.

II. 1. 2. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata Yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang tersimpan, untuk dituntut agar tumbuh dan berkembang.
Di dalam bahasa arab dikenal dengan istilah “tarbiyah”, berasal dari kata “raba-yarbu” yang berarti mengembang, tumbuh. “Seperti satu benih yang menumbuhkan tunas dan lembaganya, makin mengeras dan kokoh batangnya hingga mengagumkan bagi banyak petani”.

Berikut ini merupakan defenisi pendidikan dari beberapa ahli
Pakar
Pengertian
Jhon Dewey
Proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kea rah alam dan sesame manusia. Dengan kata lain sebagi usaha pengembangan potensi individu setiap peserta didik.
Ivan Illich
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Kleis (1974)
Sejumlah pengalaman yang dengan pengalaman itu seseorang atau sekelompok orang dapat memahami sesuatu yang sebelumnya tidak mereka pahami. Pengalaman terjadi kerena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok dengan lingkungannya. Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar) pada manusia, dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan perkembangan (development) bagi seseorang atau kelompok di dalam lingkungannya.
The International Standard Classification of Education, UNESCO (1975)
Pendidikan adalah komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang dirancang untuk menumbuhkan belajar.
Driyarkara
Pendidikan adalah hidup bersama dalam satuan tri tunggal ayah ibu anak, dimana terjadi pelaksanaan nilai dengan mana dia berproses untuk akhirnya bias melaksanakan sendiri sebagai manusia purnawan.


Pakar
Pengertian
UU No. 20 Th 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Prayitno, 2008
Pendidikan merupakan pelayanan pemuliaan kemanusiaan manusia melalui pengembangan pancadaya (kegiatan belajar dan proses pembelajaran) yang berorientasi hakikat manusia dalam bingkai dimensi kemanusiaan.
Engkoswara dan Ann Komariah (2010:88)
Usaha yang diciptakan lingkungan secara sengaja dan bertujuan untuk mendidik, melatih dan membimbing seseorang agar dapat mengembangkan kemampuan individu dan social.


II. 1. 3. Pengertian Manajemen Pendidikan
            Setelah memperoleh gambaran mengenai pengertian manajemen dan pengertian pendidikan secara umum, maka pemahaman mengenai pengertian manajemen pendidikan akan lebih mudah. Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktik yang terkait dengan organisasi pendidikan. Sehingga diharapkan melalui kegiatan manajemen pendidikan tersebut, tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
            Menurut Redja Mudyaharjo, manajemen pendidikan adalah suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
            Menurut Prof. DR. Oemar Hamalik, manajemen pendidikan adalah suatu proses atau system organ peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suaru system pendidikan.
Berikut ini merupakan defenisi manajemen pendidikan dari beberapa ahli:
Pakar
Pengertian
Tony Bush (1986-2003)
Manajemen pendidikan adalah bidang studi dan praktek terkait dengan operasi organisasi pendidikan
Made Pidarta (1988:4)
Aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentuakn sebelumnya
H. A. R. Tilaar (2006)
Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan yang mengimplikasikan adanya perencanaan atau rencana pendidikan serta kegiatan implementasinya
Hasbullah (2006)
Manajemen pendidikan adalah merupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan dimulai dari perencanaan diikuti oleh pengorganisasian pengarahan pelaksanaan pemantauan dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, manajemen pendidikan juga merupakan usaha untuk melakukan pengelolaan system pendidikan
Veithzal Rivai dan Silviana Murni (2008)
Manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.


Pakar
Pengertian
Engkoswara dan Ann Komariah (2010:89)
Suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian, dan pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas

            Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mengandung suatu proses ataupun system yang mengkoordinasikan, memadukan, menyelengggarakan dan mengimplikasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan berkualitas.

II. 2. Fungsi Manajemen Pendidikan
            Manajemen sebagai suatu proses pelaksanaan administrasi dalam suatu instansi, merupakan aktifitas yang continue ( terus-menerus ) mulai dari perencanaan sampai penilaian. Dalam proses pelaksanaannya manajemen pendidikan mempunyai tugas-tugas yang harus diselesaikan, dalam manajemen kita kenal sebagai fungsi. Fungsi, artinya kegiatan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam usaha mencapai tujuan.
Mengadopsi fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen yang sesuai dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating, motivating, innovating), reporting, controlling.
Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat memakai istilah leading dengan perluasan facilitating, motivating, innovating. Selanjutnya fungsi pengawasan dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai ”quality assurance” dengan tugas supervise debagai upaya pembinaan terhadap staf untuk memeprbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan.
1.      Forecasting
Forecasting atau prevoyance (Prancis) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
Misalnya, suatu akademi meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar di akademi tersebut. Ramalan tersebut menggunakan indikator-indikator, seperti jumlah lulusan SLTA dan lain sebagainya.
2.      Planning termasuk Budgeting
Planning sendiri berarti merencanakan atau perencanaan, terdiri dari 5, yaitu :
a.       Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana   melakukannya.
b.      Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
c.       Mengumpulkan dan menganalisa informasi.
d.       Mengembangkan alternatif-alternatif.
e.       Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan.
3.      Organizing
Dengan ini dimaksudkan pengelompokan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi. Dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian terdiri dari :
a.       Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
b.       Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
c.        Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
d.      Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.
e.        Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.
4.      Staffing atau Assembling Resources
Istilah staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koontz dan Cyril O’Donnell. Sedangkan assembling resources dikemukakan William Herbert Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung arti yang sama; pen-staf-an dan staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai dengan usaha agar petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
5.       Directing atau Commanding
Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Directing atau commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan hanya agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar dapat efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang telah ditetapkan.
6.      Leading
Istilah leading yang merupakan salah satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi 5 macam kegiatan, yaitu :
a.       Mengambil keputusan
b.      Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan
c.       Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
d.      Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya
e.       Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka trampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7.       Coordinating
Salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain :
a.       Dengan memberi instruksi
b.      Dengan memberi perintah
c.       Mengadakan pertemuan-pertemuan dalam mana diberi penjelasan-penjelasan
d.      Memberi bimbingan atau nasihat
e.       Mengadakan coaching
f.       Bila perlu memberi teguran.
8.      Motivating
Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan tersebut.
9.      Controlling
Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan.
10.   Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara lisan maupun secara tulisan.

Sedangkan fungsi pokok manajemen pendidikan dibagi 4 macam:
1)       Perencanaan
Perencanaan program pendidikan sedikitnya memiliki dua fungsi utama, yaitu :
a.       Perencanaan merupakan upaya sistematis yang menggambarkan penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau sumber-sumber yang dapat disediakan.
b.      Perencanaan merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efisien, dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2)       Pelaksanaan
Pelaksana merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dan akan memiliki nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
3)      Pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis dan berkesinambungan; merekam; memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaiki kesalahan, dan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen.


4)      Pembinaan
Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Ada beberapa pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh beberapa penulis/ para ahli, yaitu :
1.      Louis A. Allen : Leading, planning, organizing, controlling
2.      Prajudi Atmosukirjo : planning, organizing, directing atau actuating, controlling.
3.      John Robert Beishline : perencanaan, organisasi, komando control
4.      Henry Fayol : planning, organizing, coordinating, commanding, controlling.
5.      Luther Gullich : planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgeting.
6.      George R. Terry : planning, organizing, actuating, controlling.
7.      William H. Nerman dengan mengklasifikasikan fungsi manajemen atas lima kegiatan dengan akronim POASCO, yakni:
1)      Planning (perencanaan)
2)      Organizing (pengorganisasian)
3)      Assembling resource (pengumpulan sumber)
4)      Survesing (pengendalian)
5)      Controlling (pengawasan)
8.      Dalton E. Mc. Farland, membaginya atas tiga fungsi dengan akronim POCO yakni:
1)      Planning
2)      Organizing
3)      Controlling
9.      H. Koontz, & O, Donnell, mengklasifikasikannya atas lima proses dengan akronim PODICO, yakni:
1)      Planning
2)      Organizing
3)      Staffing
4)      Directing
5)      Controlling
10.  Luther Gulick membaginya atas tujuh fungsi dengan akronim POSDCORB, yakni:
1)      Planning
2)      Organizing
3)      Staffing
4)      Directing
5)      Coordinating
6)      Reporting
7)      Budgeting
11.  George R. Teery, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POAC, yakni:
1)      Planning
2)      Organizing
3)      Actuating
4)      Controlling
12.  Robbins dan Coulter, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POCL, yakni:
1)      Planning
2)      Organizing
3)      Controlling
4)      Leading

Dari klasifikasi fungsi-fungsi manajemen diatas, tampak bahwa di antara para ahli ada kesamaan pandangan yentang fungsi manajemen. Seluruh para ahli sependapat bahwa fungsi pertama dari manajemen adalah perencanaan, kemudian ditindak lanjuti dengan pengorganisasian. Gulick menambahkan satu fungsi lagi yang tidak disinggung ahli lain, yang akan berjalan dengan baik jika disertai dengan usaha pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran, dan pengawasan anggaran.

II. 3. Unsur Manajemen Pendidikan
            Unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk manajemen banyak yang mengemukakan bahwa unsur manajemen seperti yang dikemukakan oleh G.R Terry dengan istilah the six M’S in management (6M di dalam manajemen), yaitu man, money, materials, market, and methods.
            Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V. manajemen mempunyai lima unsur (M), yaitu:
1.      Men
2.      Money
3.      Materials
4.      Machines, and
5.      Methods.
Peterson O.F., member of Indiana University memasukkan unsure mesin ke dalam material dan metode diberi istilah the use sehingga katanya, “Managements is the use of man, money and materials to achieve a common goal”.
Ada lagi seorang ahli bernama Mooney James D., ia memasukkan unsur-unsur uang, material dan mesin ke dalam istilah yang disebut fasilitas sehingga unsur-unsur manajemen adalah:
1.      Men
2.      Facilities
3.      Method
George R. Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan, ada enam sumber daya pokok dari manajemen, yaitu:
1.      Men and woman
2.      Materials
3.      Machines
4.      Methods
5.      Money
6.      Market
Dikatakan oleh Soekarno K. bahwa supaya manajemen dapat mencapai tujuan sebaik-baiknya, sangatlah diperlukan adanya tools ( sarana, alat dan unsur manajemen ). Unsur-unsur manajemen pendidikan adalah:
1.      Men           : Tenaga manusia digerakkan
2.      Money       : Dana yang diperlukan untuk mencapainya
3.      Methods    : Cara / sistem untuk mencapai tujuan
4.      Material     : Bahan-bahan sebagai sumberdaya pendidikan yang  mencapai tujuan pendidikan.
5.      Machines   : Mesin-mesin yang diperlukan
6.      Market       : Pasaran, tempat untuk melempar hasil produksi.
Sistematika dari pandangan para ahli itu jelas menunjukkan, bahwa manusia merupakan unsur manajemen yang pokok.   
BAB III
PENUTUP

                                                                                         
III. 1. Kesimpulan
Penulis menarik kesimpulan bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mengandung suatu proses ataupun system yang mengkoordinasikan, memadukan, menyelengggarakan dan mengimplikasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan berkualitas.
Setelah kita mengetahui pengertian atau definisi Management , maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Kita Dapat Memahami Fungsi Management.
2.      Dapat Mengetahui Fungsi Management dari beberapa ahli    terkemuka didunia.
3.      Dapat Mengimplementasikan Fungsi Management dalam kehidupan.
4.      Mengetahui Lebih Detail Mengenai Fungsi Management .
5.      Mengetahui unsur-unsur yang terkandung di dalam Manajemen Pendidikan.
Fungsi manajemen bukan hanya terdiri dari fungsi pokok dan umum, tetapi ada beberapa penulis yang berpendapat tentang fungsi manajemen yang pada intinya adalah sama. Selain prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol dibagi menjadi 14. Dan hubungan masing-masing fungsi sebenarnya saling kait mengait dan tidak pernah berdiri sendiri, dengan kata lain saling mempengaruhi.
Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli bahwa manusia adalah unsure pokok dalam manajemen pendidikan.

III. 2. Saran
            Adapun saran yang disampaikan oleh penulis setelah menyelesaikan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Diharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya.
2.      Diharapkan agar nantinya makalah ini dapat menjadi bahan ajar tambahan bagi  pembaca.
3.      Melalui makalah ini, penulis berharap agar kita semua dapat lebih memahami ilmu Manajemen Pendidikan.

No comments:

Post a Comment