BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Banyaknya generasi – generasi muda
yang telah mengenal teknologi canggih yang semakin luas di jaman sekarang dan
semakin berkembangnya berbagai ilmu, membuat kita mudah mengakses setiap hal
baru yang terjadi di seluruh dunia. Seiring berkembangnya teknologi mukhtahir
yang muncul di era globalisasi ini , semakin cepat kita mendapatkan informasi
tentang ilmu – ilmu yang sudah berkembang pesat .
Perkembangan Ilmu pengetahuan
dan teknologi dari negara-negara maju sangat cepat, sangat cepat pula merupabah
pola pikir masyarakat, hal ini mengakibatkan program pendidikan dan pengajaran
lebih ketinggalan bila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat, hal ini
merupakan tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan agar tidak statis dalam
menambah wawasan dari berpikir dinamis untuk menghasilkan tamatan yang
berkualitas. Berbagai ilmu telah berkembang untuk menyesuaikan jaman , seperti
ilmu ekonomi mengenai management yang berkembang pesat . Perkembangan ilmu
management yang ada sesuai dengan perkembangan Negara kita, yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yg semakin berkembang dan semakin ingin
menuju kategori negara maju . Keberadaan ilmu management sangat bermanfaat bagi
para pemuda karena di dalam ilmu management terdapat ilmu yang dapat
diimplikasikan dalam kehidupan masyarakat atau sehari – hari . Oleh karena itu Management sangat dibutuhkan
tidak hanya di perusahaan saja tetapi juga didunia pendidikan.
Sering kita mendengar kata
manajemen, namun banyak di antara kita tidak mengetahui pengertian manajemen
pendidikan, fungsi dari management pendidikan itu sendiri apa, dan apa sajakah
unsure-unsur yang terksndung di dalam manajemen pendidikan. Banyak orang bertanya
– tanya tentang hal itu ,namun dengan berkembangnya tekhnologi dan
berkembangnya Internet di Negara kita , kita dapat langsung mengetahui
perkembangan management dengan mudah. Oleh karena itu, melalui makalah ini
penulis akan memberikan pemaparan dan penjelasan mengenai pengertian, fungsi
dan unsure manajemen pendidikan.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan di atas, maka penulis akan membahas mengenai:
1.
Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Pendidikan?
2.
Bagaimanakah fungsi Manajemen Pendidikan?
3.
Bagaimanakah Unsur Manajemen Pendidikan?
I.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen pengampu.
2.
Memberikan penjelasan mengenai pengertian Manajemen
Pendidikan.
3.
Memberikan penjelasan mengenai fungsi Manajemen
Pendidikan.
4.
Memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur yang
terkandung di dalam Manajemen Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1. Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan merupakan suatu
cabang ilmu yang usianya relatif masih muda sehingga tidaklah aneh apabila
banyak yang belum mengenal. Istilah lama yang sering digunakan adalah
‘administrasi’. Untuk memperjelas pengertian manajemen,
tampaknya perlu ada penjelasan lain yang lebih bervariasi mengenai makna
manajemen.
II. 1. 1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata “manus”
yang berarti “tangan”, berarti menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu
menjadi seperti yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang
ada.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang
mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari
bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa
Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa
Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga
berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini
dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan
dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman.
Manajemen adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha
kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
Definisi lain dari manajemen yang lebih lengkap sebagaimana dikemukakan
oleh Mulyani A. Nurhadi adalah sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu kegiatan atau
rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.
Pendapat Pakar tentang Manajemen
No
|
Pengertian manajemen
|
Pendapat
|
1.
|
The most comporehensive
definition views manajemen as an integrating process by which authorized
individual create, maintain, and operate an organization in the selection an
accomplishment of it’s aims
|
(Lester Robert Bittel (Ed), 1978
: 640)
|
2.
|
Manajemen itu adalah pengendalian
dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu
perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu
prapta atau tujuan kerja yang tertentu
|
(Prajudi Atmosudirdjo,1982 : 124)
|
3.
|
Manajemen is the use of people
and other resources to accomplish objective
|
( Boone& Kurtz. 1984 : 4)
|
4.
|
.. manajemen-the function of
getting things done through people
|
(Harold Koontz, Cyril O’Donnel:3)
|
5.
|
Manajemen merupakan sebuah proses
yang khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan : Perencanaan,
pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain
|
(George R. Terry, 1986:4)
|
6.
|
Manajemen dapat didefinisikan
sebagai ‘kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam
rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan
demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama
administrasi
|
(Sondang P. Siagian. 1997 : 5)
|
7.
|
Manajemen is the process of
efficiently achieving the objectives of the organization with and through
people
|
De Cenzo&Robbin
1999:5
|
Selanjutnya untuk
memperoleh wawasan yang lebih luas, di sini dikutipkan lagi beberapa pendapat
mengenai pengertian
manajemen dari sumber-sumber lain sebagai berikut :
- Menurut Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
- Menurut Pariata Westra, manajemen adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
- Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas, manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Ilmu
Manajemen sebagai “ilmu yang mempelajari proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan
yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain”.
(George R. Terry, Ph.D)
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian
manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan
unsur penting, yaitu: (a). usaha kerjasama, (b). oleh dua orang atau lebih, dan
(c) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian tersebut
sudah menunjukkan adanya gerak, yaitu usaha kerjasama, personil yang melakukan,
yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur tersebut, yaitu gerak, orang,
dan arah dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam sebuah
organisasi, bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa
management merupakan ilmu yang mengatur, mengendalikan, megkoordinasi dan
menggerakkan segala sesuatu atau sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu
ataupun mencapai sesuatu menjadi seperti yang diinginkan secara efektif dan
efisien.
II. 1. 2. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata Yunani “educare” yang berarti membawa
keluar yang tersimpan, untuk dituntut agar tumbuh dan berkembang.
Di dalam bahasa arab dikenal dengan istilah “tarbiyah”, berasal
dari kata “raba-yarbu” yang berarti mengembang, tumbuh. “Seperti satu
benih yang menumbuhkan tunas dan lembaganya, makin mengeras dan kokoh batangnya
hingga mengagumkan bagi banyak petani”.
Berikut ini
merupakan defenisi pendidikan dari beberapa ahli
Pakar
|
Pengertian
|
Jhon Dewey
|
Proses
pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kea rah
alam dan sesame manusia. Dengan kata lain sebagi usaha pengembangan potensi
individu setiap peserta didik.
|
Ivan Illich
|
Pendidikan
adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup.
|
Kleis (1974)
|
Sejumlah
pengalaman yang dengan pengalaman itu seseorang atau sekelompok orang dapat
memahami sesuatu yang sebelumnya tidak mereka pahami. Pengalaman terjadi
kerena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok dengan lingkungannya.
Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar) pada manusia, dan
selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan perkembangan (development) bagi
seseorang atau kelompok di dalam lingkungannya.
|
The
International Standard Classification of Education, UNESCO (1975)
|
Pendidikan
adalah komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang dirancang untuk
menumbuhkan belajar.
|
Driyarkara
|
Pendidikan
adalah hidup bersama dalam satuan tri tunggal ayah ibu anak, dimana terjadi
pelaksanaan nilai dengan mana dia berproses untuk akhirnya bias melaksanakan
sendiri sebagai manusia purnawan.
|
Pakar
|
Pengertian
|
UU No. 20 Th
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
|
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
|
Prayitno, 2008
|
Pendidikan
merupakan pelayanan pemuliaan kemanusiaan manusia melalui pengembangan
pancadaya (kegiatan belajar dan proses pembelajaran) yang berorientasi hakikat
manusia dalam bingkai dimensi kemanusiaan.
|
Engkoswara dan
Ann Komariah (2010:88)
|
Usaha yang
diciptakan lingkungan secara sengaja dan bertujuan untuk mendidik, melatih
dan membimbing seseorang agar dapat mengembangkan kemampuan individu dan
social.
|
II. 1. 3. Pengertian Manajemen Pendidikan
Setelah memperoleh gambaran mengenai
pengertian manajemen dan pengertian pendidikan secara umum, maka pemahaman
mengenai pengertian manajemen pendidikan akan lebih mudah. Secara sederhana
manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktik yang terkait
dengan organisasi pendidikan. Sehingga diharapkan melalui kegiatan manajemen
pendidikan tersebut, tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Menurut Redja Mudyaharjo, manajemen
pendidikan adalah suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya
pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti laboratorium,
perpustakaan, dan sebagainya untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
Menurut Prof. DR. Oemar Hamalik,
manajemen pendidikan adalah suatu proses atau system organ peningkatan
kemanusiaan dalam kaitannya dengan suaru system pendidikan.
Berikut ini
merupakan defenisi manajemen pendidikan dari beberapa ahli:
Pakar
|
Pengertian
|
Tony Bush
(1986-2003)
|
Manajemen
pendidikan adalah bidang studi dan praktek terkait dengan operasi organisasi
pendidikan
|
Made Pidarta
(1988:4)
|
Aktivitas
memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditentuakn sebelumnya
|
H. A. R.
Tilaar (2006)
|
Manajemen
pendidikan adalah suatu kegiatan yang mengimplikasikan adanya perencanaan
atau rencana pendidikan serta kegiatan implementasinya
|
Hasbullah
(2006)
|
Manajemen
pendidikan adalah merupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan
pendidikan dimulai dari perencanaan diikuti oleh pengorganisasian pengarahan
pelaksanaan pemantauan dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai
tujuannya. Oleh karena itu, manajemen pendidikan juga merupakan usaha untuk
melakukan pengelolaan system pendidikan
|
Veithzal Rivai
dan Silviana Murni (2008)
|
Manajemen
pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumber
daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti
perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
|
Pakar
|
Pengertian
|
Engkoswara dan
Ann Komariah (2010:89)
|
Suatu penataan
bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian,
pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian, dan
pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berkualitas
|
Berdasarkan pengertian-pengertian
diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu
pengetahuan yang mengandung suatu proses ataupun system yang mengkoordinasikan,
memadukan, menyelengggarakan dan mengimplikasikan berbagai sumber daya
pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan, dsb untuk mencapai tujuan
dan sasaran pendidikan berkualitas.
II. 2. Fungsi Manajemen Pendidikan
Manajemen sebagai suatu proses
pelaksanaan administrasi dalam suatu instansi, merupakan aktifitas yang
continue ( terus-menerus ) mulai dari perencanaan sampai penilaian. Dalam proses
pelaksanaannya manajemen pendidikan mempunyai tugas-tugas yang harus
diselesaikan, dalam manajemen kita kenal sebagai fungsi. Fungsi, artinya
kegiatan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam usaha mencapai tujuan.
Mengadopsi fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen yang sesuai
dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning,
organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating, motivating,
innovating), reporting, controlling.
Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat memakai
istilah leading dengan perluasan facilitating, motivating, innovating.
Selanjutnya fungsi pengawasan dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan
manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai ”quality
assurance” dengan tugas supervise debagai upaya pembinaan terhadap staf untuk memeprbaiki dan meningkatkan
kualitas pendidikan.
1.
Forecasting
Forecasting atau prevoyance (Prancis) adalah kegiatan
meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai
kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat
dilakukan.
Misalnya, suatu akademi meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar
belajar di akademi tersebut. Ramalan tersebut menggunakan indikator-indikator,
seperti jumlah lulusan SLTA dan lain sebagainya.
2.
Planning termasuk Budgeting
Planning sendiri berarti merencanakan atau perencanaan,
terdiri dari 5, yaitu :
a.
Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan
bagaimana melakukannya.
b.
Membatasi sasaran dan menetapkan
pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektivitas maksimum melalui
proses penentuan target.
c.
Mengumpulkan dan menganalisa informasi.
d.
Mengembangkan
alternatif-alternatif.
e.
Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan
keputusan-keputusan.
3.
Organizing
Dengan ini dimaksudkan pengelompokan kegiatan yang
diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi
dari setiap unit yang ada dalam organisasi. Dapat pula dirumuskan sebagai
keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta
penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan
tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian terdiri dari :
a.
Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan
tenaga kerja yang diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
b.
Mengelompokkan
komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
c.
Membentuk
struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
d.
Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.
e.
Memilih,
mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-sumber lain
yang diperlukan.
4.
Staffing atau Assembling Resources
Istilah staffing diberikan Luther Gulick, Harold
Koontz dan Cyril O’Donnell. Sedangkan assembling resources dikemukakan William
Herbert Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung arti yang sama;
pen-staf-an dan staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai dengan
usaha agar petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
5. Directing atau Commanding
Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi
kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar
tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Directing atau commanding merupakan fungsi manajemen
yang dapat berfungsi bukan hanya agar pegawai melaksanakan atau tidak
melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan
berbagai unsur organisasi agar dapat efektif tertuju kepada realisasi tujuan
yang telah ditetapkan.
6.
Leading
Istilah leading yang merupakan salah satu fungsi
manajemen, dikemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskan sebagai pekerjaan
yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain
bertindak. Pekerjaan leading, meliputi 5 macam kegiatan, yaitu :
a.
Mengambil keputusan
b.
Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara
manajer dan bawahan
c.
Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan
supaya mereka bertindak
d.
Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya
e.
Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar
mereka trampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7.
Coordinating
Salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan
jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan
pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam
usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi. Usaha yang dapat
dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain :
a.
Dengan memberi instruksi
b.
Dengan memberi perintah
c.
Mengadakan pertemuan-pertemuan dalam mana diberi
penjelasan-penjelasan
d.
Memberi bimbingan atau nasihat
e.
Mengadakan coaching
f.
Bila perlu memberi teguran.
8.
Motivating
Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah
satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada
bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang
dikehendaki oleh atasan tersebut.
9.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering disebut
pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan
penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai
tujuan yang sudah digariskan.
10. Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi
manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi
kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara lisan maupun secara tulisan.
Sedangkan fungsi pokok manajemen pendidikan dibagi 4 macam:
1)
Perencanaan
Perencanaan program pendidikan sedikitnya memiliki dua
fungsi utama, yaitu :
a.
Perencanaan merupakan upaya sistematis yang
menggambarkan penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi atau lembaga dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang
tersedia atau sumber-sumber yang dapat disediakan.
b.
Perencanaan merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau
menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efisien, dan efektif untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2)
Pelaksanaan
Pelaksana merupakan kegiatan untuk merealisasikan
rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan
efisien, dan akan memiliki nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
3)
Pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati
secara sistematis dan berkesinambungan; merekam; memberi penjelasan, petunjuk,
pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaiki
kesalahan, dan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen.
4)
Pembinaan
Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian
secara profesional semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien.
Ada beberapa pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan
oleh beberapa penulis/ para ahli, yaitu :
1.
Louis A. Allen : Leading, planning, organizing,
controlling
2.
Prajudi Atmosukirjo : planning, organizing, directing
atau actuating, controlling.
3.
John Robert Beishline : perencanaan, organisasi, komando
control
4.
Henry Fayol : planning, organizing, coordinating,
commanding, controlling.
5.
Luther Gullich : planning, organizing, staffing,
directing, coordinating, reporting, budgeting.
6.
George R. Terry : planning, organizing, actuating,
controlling.
7.
William H. Nerman dengan mengklasifikasikan fungsi
manajemen atas lima kegiatan dengan akronim POASCO, yakni:
1)
Planning (perencanaan)
2)
Organizing (pengorganisasian)
3)
Assembling resource (pengumpulan sumber)
4)
Survesing (pengendalian)
5)
Controlling (pengawasan)
8.
Dalton E. Mc. Farland, membaginya atas tiga fungsi
dengan akronim POCO yakni:
1)
Planning
2)
Organizing
3)
Controlling
9.
H. Koontz, & O, Donnell, mengklasifikasikannya atas
lima proses dengan akronim PODICO, yakni:
1)
Planning
2)
Organizing
3)
Staffing
4)
Directing
5)
Controlling
10. Luther
Gulick membaginya atas tujuh fungsi dengan akronim POSDCORB, yakni:
1)
Planning
2)
Organizing
3)
Staffing
4)
Directing
5)
Coordinating
6)
Reporting
7)
Budgeting
11. George
R. Teery, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POAC, yakni:
1)
Planning
2)
Organizing
3)
Actuating
4)
Controlling
12. Robbins
dan Coulter, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POCL,
yakni:
1)
Planning
2)
Organizing
3)
Controlling
4)
Leading
Dari klasifikasi fungsi-fungsi manajemen diatas, tampak bahwa di antara
para ahli ada kesamaan pandangan yentang fungsi manajemen. Seluruh para ahli
sependapat bahwa fungsi pertama dari manajemen adalah perencanaan, kemudian
ditindak lanjuti dengan pengorganisasian. Gulick menambahkan satu fungsi lagi
yang tidak disinggung ahli lain, yang akan berjalan dengan baik jika disertai
dengan usaha pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran, dan pengawasan anggaran.
II. 3. Unsur Manajemen Pendidikan
Unsur manajemen adalah sesuatu yang
menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk manajemen banyak yang mengemukakan
bahwa unsur manajemen seperti yang dikemukakan oleh G.R Terry dengan istilah
the six M’S in management (6M di dalam manajemen), yaitu man, money, materials,
market, and methods.
Menurut Harrington Emerson dalam
Phiffner John F. dan Presthus Robert V. manajemen mempunyai lima unsur (M),
yaitu:
1.
Men
2.
Money
3.
Materials
4.
Machines, and
5.
Methods.
Peterson O.F., member of Indiana University memasukkan unsure mesin ke
dalam material dan metode diberi istilah the use sehingga katanya, “Managements
is the use of man, money and materials to achieve a common goal”.
Ada lagi seorang ahli bernama Mooney James D., ia memasukkan unsur-unsur
uang, material dan mesin ke dalam istilah yang disebut fasilitas sehingga unsur-unsur
manajemen adalah:
1.
Men
2.
Facilities
3.
Method
George R. Terry dalam
bukunya Principle of Management mengatakan, ada enam sumber daya pokok dari
manajemen, yaitu:
1.
Men and woman
2.
Materials
3.
Machines
4.
Methods
5.
Money
6.
Market
Dikatakan oleh Soekarno K. bahwa supaya manajemen dapat mencapai tujuan
sebaik-baiknya, sangatlah diperlukan adanya tools ( sarana, alat dan unsur
manajemen ). Unsur-unsur manajemen pendidikan adalah:
1.
Men
: Tenaga
manusia digerakkan
2.
Money : Dana
yang diperlukan untuk mencapainya
3.
Methods : Cara / sistem untuk
mencapai tujuan
4. Material :
Bahan-bahan sebagai sumberdaya pendidikan yang
mencapai tujuan pendidikan.
5.
Machines : Mesin-mesin yang diperlukan
6.
Market
: Pasaran, tempat untuk melempar hasil
produksi.
Sistematika dari
pandangan para ahli itu jelas menunjukkan, bahwa manusia merupakan unsur
manajemen yang pokok.
BAB III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Penulis menarik kesimpulan bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu pengetahuan
yang mengandung suatu proses ataupun system yang mengkoordinasikan, memadukan,
menyelengggarakan dan mengimplikasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti
guru, sarana dan prasarana pendidikan, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan berkualitas.
Setelah kita mengetahui pengertian atau definisi Management , maka dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Kita Dapat Memahami Fungsi Management.
2.
Dapat Mengetahui Fungsi Management dari beberapa
ahli terkemuka didunia.
3.
Dapat Mengimplementasikan Fungsi Management dalam
kehidupan.
4.
Mengetahui Lebih Detail Mengenai Fungsi Management .
5.
Mengetahui unsur-unsur yang terkandung di dalam
Manajemen Pendidikan.
Fungsi manajemen bukan hanya terdiri dari fungsi pokok dan umum, tetapi
ada beberapa penulis yang berpendapat tentang fungsi manajemen yang pada
intinya adalah sama. Selain prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol
dibagi menjadi 14. Dan hubungan masing-masing fungsi sebenarnya saling kait
mengait dan tidak pernah berdiri sendiri, dengan kata lain saling mempengaruhi.
Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli bahwa manusia adalah unsure
pokok dalam manajemen pendidikan.
III. 2. Saran
Adapun
saran yang disampaikan oleh penulis setelah menyelesaikan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1.
Diharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
setiap pembacanya.
2.
Diharapkan agar nantinya makalah ini dapat menjadi
bahan ajar tambahan bagi pembaca.
3.
Melalui makalah ini, penulis berharap agar kita semua
dapat lebih memahami ilmu Manajemen Pendidikan.
No comments:
Post a Comment